Jumat, 08 Desember 2017

Fiksi Persaudaraan

PERSAUDARAAN

Di kehidupan kita pasti pernah mengalami berbagai macam kondisi yaitu senang, sedih, kecewa dll. Nindy terlahir dari keluarga yang mempunyai perbedaan keyakinan. Tetapi dengan adanya perbedaan, keluarganya saling menghormati dan menghargai. Dan Nindy mempunyai keluarga yang kompak dan menyenangkan, maka dari itu Nindy sangat bahagia dengan keluarganya.
 Disaat liburan akan tiba
Membuka grup obrolan di line yang dinamakan “menantu idaman” yang anggotanya Talitha dan Tabitha (kembar), Vani, Nindy. Vani, dan si kembar (Talitha dan Tabitha) bertempat tinggal di Surabaya sedangkan Nindy bertempat tinggal di Banyuwangi. Dan panggilan sis itu berasal dari kata “sister”. Sister adalah panggilan kita bertiga
Talitha : hai para cucu cucu mbah sriniii… bentar lagi bakalan liburan nih. Kalian mau kemana? (sikembar yang masih duduk dibangku SMA)
Vani     : ntar dulu ah, tugas belum kelar. Semester 5 bikin otak si vani jadi berat. (anak kuliahan dan kuliah di Malang)
Nindy  : wkwkwk pengennya sih ke Surabaya nyamperin kalian bertiga, mumpung dibolehin nih berangkat sendiri kesana (anak kuliahan di Banyuwangi)
Talitha, Tabitha, Vani (serempak membalasnya) : seriuuuusssss? (mereka ber 3 merasa kaget dan senang).
Vani     : ah kalo gitu aku harus buru-buru nyelesaiin tugas biar cepet pulang ke Surabaya, dan kita bisa berkumpul bersama untuk saling cerita-cerita
Talitha Tabitha : oke siap, kita tungguuuuu sis.
Pada tanggal 25 November 2017 Nindy pergi ke kota Surabaya dengan menggunakan alat transportasi kereta. 6 jam perjalanan dari Banyuwangi – Surabaya membuatnya merasa bosan dan ingin cepat-cepat sampai di kota Surabaya dan bertemu saudara-saudara sepupunya yang bertempat tinggal disana.
Setelah 6 jam perjalan, akhirnya sampai juga di kota Surabaya. Ketika Nindy turun dari kereta dan berjalan keluar dari stasiun tersebut, saudara-saudara sepupu Nindy sudah sudah menunggunya sejak lama, dan dari kejauhan mereka menyapa dengan melambaikan tangannya.
Vani dan sikembar : haiiii my sisteerrr… I miss u soooo much (kata mereka bertiga sambil memeluk Nindy. Dan pelukannya sangat erat)
Nindy  : haaiii 3 krucil kuu miss u too sis (sambil membalas pelukan mereka ber 3)
Si kembar : mending ntar malem tidur dirumah kita aja, sambil cerita-cerita. Kan kita sudah lama tidak bertemu, dan kita berdua punya cerita yang banyak dan kamu harus tauu sis (dengan semangatnya untuk mengatakannya)
Vani     : yaudaaa kalo gitu kita ber 4 sekarang kerumah kembar aja, kita habiskan waktu kita disana.
Nindy dan si kembar : yukss dengan senang hati sis.
Akhirnya merek ber 4 menuju kerumah si kembar. Sesampai disrumah si kembar, mereka memulai bercerita sampai tengah malam. Karena kita ber 4 mempunyai cerita slalu saling menceritakannya.
Dan keesokannya mereka ber 4 merencanakan jalan-jalan di kota Surabaya. Dan menghabiskan waktu dengan saling bercanda.



Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Masyarakat

 Dampak Positif Media Sosial

          Penggunaan media sosial memberikan dampak yang sangat positif terutama dalam melakukan interaksi baik secara sosial, politik maupun ekonomi. Penggunaan media sosial memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, baik teman, keluarga yang tidak memungkinkan dilakukan melalui face to face karena faktor jarak.
Kita dapat mengirimkan  informasi-informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat, begitu pula dalam mengakses informasi yang kita butuhkan. Kita banyak dipertemukan teman atau keluarga yang sudah lama tidak pernah bertemu melalui media sosial facebook. Media sosial dapat dijadikan sarana untuk saling berbagi, saling bertukar foto, data dan dokumen lainnya. Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana promosi dengan berbagai produk/jasa yang dapat ditawarkan kepada pengguna media sosial tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar tetapi dengan keuntungan yang berlipat ganda. Jadi tidak heran kalau saat ini telah menjamur bisnis on line melalui media sosial, bahkan di kota-kota besar penggunaan komunikasi politik melalui media sosial menjadi media yang cukup ampuh untuk mempengaruhi pasangan calon.



Dampak Negatif Media Sosial

        Penggunaan media sosial juga dapat memberikan dampak yang negatif terhadap masyarakat, seperti yang kita lihat sekarang media sosial dijadikan media untuk menanamkan kebencian terhadap orang lain dengan mengunggah kata-kata atau gambar yang tidak etis sehingga terbangun rasa tidak senang dan benci terhadap seseorang, terutama mereka yang memiliki posisi penting baik di pemerintahan maupun lembaga-lembaga Negara.
Media sosial dijadikan sarana untuk mencaci maki bahkan mempropokasi orang lain, perilaku  ini sangat berbahaya apalagi yang menyangkut kelangsungan hidup bernegara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mungkin  kedepan sebelum terlalu kebablasan perlu ada kontrol untuk mengatur pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Penggunaan media sosial juga berdampak kepada hubungan suami istri, karena dapat memicu kecemburuan antar pasangan jika salah satu pasangan membangun hubungan yang tidak wajar. Banyak sekali kasus-kasus yang kita lihat dimana dalam suatu rumah tangga hancur berantakan dan akhirnya bercerai akibat penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dan yang menanggung resikonya adalah anak-anak yang tidak bersalah.

Jumat, 24 November 2017

Konservasi Pantai Cemara

PANTAI CEMARA


Pantai cemara yang terletak di Desa Pakis Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi ini memiliki jenis pantai yang berbeda dari pantai lainya yang berada di Kota Banyuwangi ini.
Tempat ini punya pasir hitam yang bersih, pemandangan indah Selat Bali, dan ribuan pohon cemara yang tumbuh subur di sepanjang pantai. Ribuan pohon Cemara Udang tersebut tidak tumbuh dengan sendirinya. 

Sekitar tahun 2011, para nelayan di desa pakis membuat rencana untuk ditanami bibit pohon cemara. Bibitnya didapat bantuan dari pemerintah. Dahulu pantai tersebut tidak seindah sekarang, dulu pemandangan pantai cemara kering, gersang dan pasar. Namun sekarang berbeda, pantai cemara menjadi tempat yang rindang dan nyaman.








Tahun 2017, para nelayan kembali menanami sekitar seribu bibit cemara laut dan pantai tersebut kemudian menjadi kawasan konservasi hutan cemara. Dengan perkembangan waktu, pantai Cemara menjadi salah satu destinasi wisata yang dipilih oleh wisatawan. Mereka juga membuat sebuah kolam ikan di wilayah zona inti untuk memanfaatkan lahan. Selain menikmati rindangnya pohon cemara, pengunjung bisa melihat banyaknya anak penyu di area konservasi yang sudah ada sejak lama.

Setelah menetas, bayi-bayi penyu yang lucu tersebut dirawat di penampungan yang ada di area Pantai Cemara sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.



Budaya Kebo-Keboan

KEBO-KEBOAN


Tradisi Upacara Adat Kebo-Keboan Suku Osing Banyuwangi 
Kebo-keboan adalah salah satu budaya yang ada di kota Banyuwangi. Kebo-keboan yang mempunyai arti yaitu, kerbau-kerbauan atau kerbau jadi-jadian adalah salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat osing. 

Tradisi kebo-keboan dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dan sebagai tolak bala bagi warga setempat, dipercaya jika tidak dilaksanakan musibah akan melanda. Ritual ini digelar setahun sekali yakni pada bulan Muharram atau suro (penanggalan jawa), Warga menyambut ritual ini mirip perayaan hari raya. 

Hari pelaksanaan upacara dihitung menggunakan kalender Jawa kuno. Biasanya kepastian itu diputuskan para sesepuh adat. Pada hari pelaksanaan, seluruh warga membuat tumpeng ayam. Sesajen ini dimasak secara tradisional khas suku Using, yakni pecel ayam, daging ayam dibakar dan dicampur urap kelapa muda. Menjelang siang hari, warga berkumpul di depan rumah masing-masing. Beberapa orang bergerombol di pusat desa bersama para pejabat dan undangan. 

Dipimpin sesepuh adat, warga berdoa menggunakan bahasa Using kuno. Usai berdoa, warga berebut menyantap tumpeng yang diyakini mampu memberikan berkah keselamatan. Ritual kebo-keboan akan melibatkan sesepuh dusun, seorang pawang, perangkat dusun, kebo-keboan, pembawa sesajen, pemain musik hadrah, pemain barongan dan warga untuk bersama-sama melakukan pawai ider bumi.